Bandung, untuk Sementara.
Sabtu, 16 Juni 2018
Libur Lebaran tahun ini kami sekeluarga memutuskan untuk bertolak ke kota tempat ibu dan bapak bertemu: Bandung. Entah untuk kesekian kalinya. Lima hari dan empat malam, kami menginap di apartemen yang disewakan, milik teman karib ibu. Tidak memiliki rencana yang pasti untuk liburan, kami berkeliling kota saja. Hinggap ke satu tempat ke tempat lainnya. Bermodal transport taksi online dan kaki sendiri. Tak berantakan, tak juga teratur. Ternyata bukan jadi masalah.
Bumi Sangkuriang, Bandung
Jalan Braga. |
Libur Lebaran tahun ini kami sekeluarga memutuskan untuk bertolak ke kota tempat ibu dan bapak bertemu: Bandung. Entah untuk kesekian kalinya. Lima hari dan empat malam, kami menginap di apartemen yang disewakan, milik teman karib ibu. Tidak memiliki rencana yang pasti untuk liburan, kami berkeliling kota saja. Hinggap ke satu tempat ke tempat lainnya. Bermodal transport taksi online dan kaki sendiri. Tak berantakan, tak juga teratur. Ternyata bukan jadi masalah.
Kalau diingat-ingat, aku kesini terakhir tahun lalu bersama teman-teman dekat di kampus dalam rangka menunaikan tugas ujian fotografi. Menurutku, Bandung selalu berhasil mengembalikan kenangan-kenangan lama. Mulai dari masa kecil saat kami sering bepergian kemari untuk mengunjungi sanak saudara dan sahabat, hingga petualangan singkatku bersama teman-teman SMA. Sederhana namun memikat. Sejuk dan nostalgic.
Pinggir jalan Braga. |
Aku menulis dalam rangka merayakan kerinduan yang hinggap semenjak hari pertama kami sampai di Bumi Pasundan ini. Sayang, aku tidak sempat menikmati waktu sendiri yang efektif (cuma sebentar, kabur dari silaturahmi dengan kerabat ke Starbucks untuk cari Wi-Fi). Entah mengapa tapi aku merasa beruntung tidak jadi berkuliah disini, karena pasti akan terus kangen. Juga mungkin akan gendut, karena kuliner di Bandung itu enak dan harganya terjangkau.
Besok kami akan pulang ke Jakarta. Naik kereta, katanya. Berarti kami akan ke stasiun Bandung (tentu saja). Banyak sekali hal-hal kecil yang membuatku langsung ingat akan kenangan menyenangkan. Mungkin saat melancong bersama teman-teman SMA adalah salah satu peristiwa yang paling kukenang dari Bandung. Bersama dengan kenangan masa kecil lainnya. Semua tak bisa kugenggam tapi mampu tersimpan.
Pemandangan dari apartemen. |
Hanya itu yang bisa kusampaikan untuk sekarang ini. Aku tidak ingin blog ini hanya berisi tentang hal-hal 'dari luar'. Aku juga ingin menulis tentang diriku sendiri. Untukku juga, mungkin. Untuk merekam momen dan menghentikan waktu, untuk sementara.
Salam,
Nuelle.
Comments
Post a Comment