UlaSeniman #1: Sarah Maxwell

Sarah Maxwell

   Saya pertama kali menjumpai karyanya di explore page yang muncul di Instagram. Tertarik dengan guratan sederhana namun detail serta warna-warnanya yang nyaman dilihat, langsung saja saya klik follow setelah profilnya muncul. Selain indah dan bagus untuk referensi atau inspirasi berkarya, Sarah Maxwell menghadirkan makna yang lebih dalam mengenai tubuh manusia sebagai art form sepenuhnya. Sarah Maxwell adalah seorang ilustrator yang menetap di Paris namun berasal dari Austin, Texas. Dia senang menggambar tentang fashion, komik dan manusia pada umumnya. Sementara menspesialisasikan ilustrasi fashion, ia telah menyelesaikan beragam proyek mulai dari komik & animasi dalam format .GIF hingga buku ilustrasi sampai periklanan dalam produksi musik. Melalui karyanya, ia mengeksplorasikan romantisisme feminitas yang diambil sendiri dari inspirasi-inspirasi dalam  perjalanan hidupnya. Selain pernah diliput oleh VICE dalam rubrik The Creators, Sarah Maxwell juga ikut memamerkan karya-karyanya dalam sebuah group show di Spoke Art San Fransisco pada bulan Agustus 2017. "Setiap bagian dari karya saya didasari oleh perasaan-perasaan yang saya rasakan dalam kurung waktu tertentu dalam hidup saya. Karya saya adalah sebuah sarana untuk terus berkarya melampaui perasaan-perasaan itu." ujarnya, dikutip dari VICE.



                                                   'Having A Coke With You', Sarah Maxwell


Banyak dari karyanya yang didasari oleh pencampuran musik dengan pengalaman-pengalaman dalam kehidupan pribadinya, dan sesekali juga dari mimpi. Ia bisa mendengarkan sebuah lagu, merasa tertarik dengan beberapa baris lirik dalam lagu tersebut dan langsung mendapatkan sebuah gambaran. Kadang, ia juga terinspirasi dari emosi-emosi yang dirasa perlu untuk dihilangkan dari kehidupan pribadinya. Comic strips didominasi warna pastel dan interpretasi grafis diadaptasi dari kehidupannya di Paris, Prancis. Melalui karyanya, Sarah Maxwell merasa mampu untuk mengungkapkan perasaan-perasaan yang ia alami dengan sepenuhnya. Seni dinilai sebagai sarana untuknya bersantai dan bekerja melewati rentang waktu yang cukup emosional. Tinggal dan hidup di Paris telah membantunya memperoleh koneksi antar sesama seniman, ilustrator dan juga masuk ke dalam kancah internasional dunia seni, memperbolehkannya untuk meraup audiens yang lebih luas dan beragam lagi. Menggambar bagian-bagian tubuh yang intim tidak menjadi sesuatu yang tabu baginya, karena tubuh dinilai sebagai karya seni nan indah. Penggambarannya adalah sebuah selebrasi untuk keindahan yang dimiliki manusia, terutama seorang wanita.


Sumber:
Juxtapoz Magazine: Sarah Maxwell Interview

Comments

Popular Posts